LENSALANDAK.COM I PONTIANAK – Kurang lebih seminggu lagi tepatnya pada 5 September 2023, jabatan Sutarmidji dan Ria Norsan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat periode 2018 – 2023 akan berakhir.
Seperti diketahui, Sutarmidji dan Ria Norsan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar oleh Presiden Jokowi tepat pada 5 September 2018 lalu.
Menjelang akhir kepemimpinannya, Sutarmidji mengupas tuntas capaian-capaiannya bersama Ria Norsan selama menjalankan roda Pemerintahan Provinsi Kalbar.
Sutarmidji menegaskan seluruh janji-janji kampanye ketika mencalonkan diri sebagai gubernur telah dijalankan.
“Kalau janji saya rasa semuanya sudah, ini klaim kami ya, sudah kita jalankan,” ujar Sutarmidji saat hadir di Tribun Pontianak Podcast, Rabu 30 Agustus 2023.
pada 3 sektor, yakni pendidikan, kesehatan dan infrastruktur jalan.
Yang pertama di sektor pendidikan pendidikan, kata Sutarmidji, janji membebaskan biaya pendidikan sudah dilakukan dengan menggunakan anggaran hampir Rp 200 M.
Kemudian pembenahan infrastruktur pendidikan juga telah banyak dilakukan.
“Kita sampai akhir 2023 ini membangun 54 sekolah baru, dan memperbaiki 100 ribu lebih set kursi meja, karena waktu itu sudah parah betul, saya rasa kursi meja di sekolah sekarang 80 persen sudah modern, belum lagi yang lain-lainnya, laboratoriumnya, ruang pertemuan, sudah,” paparnya.
Selanjutnya pada bidang kesehatan, pihaknya telah banyak melakukan perubahan dan perbaikan pada RSUD dr Soedarso.
“Rumah sakit itu pembenahannya tidak gampang, kita bangun gedung rawat inap 2 lantai, kemudian cath lab jantung lengkap, kemudian radioterapi, kemudian sekarang sedang dibangun ruang rawat anak untuk 100 bed, kemudian pelayanan klinik gigi modern, mata modern, yang jelas yang banyak dikunjungi pasien,” ujarnya.
“Sehingga pembenahan-pembenahan ini tidak saya klaim 100 persen sudah baik, tapi setidaknya progresnya jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya, dan tingkat kepercayaan masyarakat pada Soedarso lebih baik, buktinya dari sisi pendapatan Soedarso besar,” jelasnya.
Kemudian pada pembangunan infrastruktur jalan, dari 49,71 persen jalan mantap saat awal jabatannya, pada akhir tahun 2023 diperkirakan bisa mencapai 78 persen.
“Nah artinya kita bisa memperbaiki hampir 30 persen dalam waktu 5 tahun, ini sebenarnya suatu prestasi yang sangat-sangat bagus, kalau klaim kita ya,” ucapnya
“Dan banyak lagi yang kita perbaiki, termasuk misalnya penataan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tampilan tata kelola pemerintahan. Nah PAD itu dari Rp 1,7 T ketika kita mulai, sekarang per akhir tahun ini perubahan anggaran yang sudah disusun KUA PPAS nya itu Rp 3,26 T dari Rp 1,7 T,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sutarmidji menjelaskan pemerintahannya berjalan efektif hanya 3 tahun lebih sedikit.
Hal tersebut dikarenakan karena di tengah perjalanan pemerintahannya diserang oleh Pandemi Covid-19.
Meskipun demikian, dengan keterbatasan-keterbatasan akibat pandemi, kata Sutarmidji, pembangunan di seluruh Kalbar terus berjalan.
“Kondisi covid 2 tahun itu kita tidak bisa apa-apa, pendapatan menurun, tapi pembangunan tetap jalan dengan keterbatasan-keterbatasan,” ucapnya.
Sutarmidji mengungkapkan selam covid Pemprov Kalbar kehilangan banyak anggaran akibat dari pengurangan Dana Alokasi Umum (DAU), menurunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan sebagainya.
“Itu bisa setara dengan kalau kita buat jalan itu hampir 100 KM, artinya kalau Rp 8 M per KM itu kita bisa kehilangan sekitar Rp 800-an M,” jelasnya.(*)