Wali Kota Batam memberi sambutan serta membuka Kegiatan Rakernas Ke-27 GKSI di Batam

LENSALANDAK.COM I Batam, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi diwakilkan Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M.Pd. membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gereja Kristen Indonesia (GKSI) ke-27, yang dihadiri 150 peserta dari seluruh Indonesia, di Hotel Golden View, Senin (20/11/2023).

“Selamat datang di Kota Batam bandar dunia madani. Batam merupakan satu diantara 7 kabupaten kota di Prov. Kepulauan Riau, namun seluruh indikator tentang provinsi ini ada di Batam dengan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi terbesar,” kata Jefridin dalam sambutannya didampingi Kadis Kominfo Batam, Rudi Panjaitan.

Batam sebagai miniatur Indonesia, Jefridin menjelaskan bahwa seluruh etnis, suku, ras dan agama ada di Kota Batam. Dihadapan para pendeta dari seluruh Indonesia ini ia juga mengatakan bahwa tingkat kerukunan agama di Kepulauan Riau (Kepri) masuk dalam urutan pertama provinsi terbaik, dengan indeks kerukunan umat beragama tertinggi di Indonesia tahun 2022.

“Indeks kerukunan umat beragama tahun 2022 di Kepri mencapai 85,78 persen, tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia dan Batam memberikan kontribusi terbesar akan pencapaian tersebut,” katanya.

Bagi Jefridin, hal tersebut juga tentunya tidak terlepas dari peran pendeta Kota Batam, sehingga kerukunan antar umat beragama di Kota Batam terjaga dengan baik. Juga turut andil peran Wali Kota Batam, yang selalu memberikan perhatian kepada Ikatan Pendeta Menetap Batam (IPMB) melalui pemberian insentif.

“Kita mempunyai Wali Kota, Bapak Muhammad Rudi sangat dicintai masyarakat terutama ulama dan pendeta. Karena melalui kebijakannya seluruh pendeta menetap di Batam diberikan insentif sebesar Rp 750 ribu perbulan,” ujar Jefridin.

Pemberian insentif ini bertujuan untuk memberikan apresiasi atas kontribusi para pendeta menetap dalam membangun Batam, dan mengajak umat untuk menciptakan keamanan, persatuan, kesatuan dan kerukunan beragama di Batam.

“Selamat berakernas semoga melahirkan pemikiran-pemikiran untuk perekat kesatuan umat sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045 mendatang, atau tepat 100 tahun Indonesia merdeka,” tutupnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *