Efesus 2:1-10
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:8-9)
Mengapa Alkitab menyuruh kita untuk berpegang teguh pada pengakuan iman kita? Karena jika kita hanya melihat situasi di sekitar, maka kita dapat berpikir bahwa firman Allah tidak berhasil dan kita mulai mengakui sesuatu yang berbeda dengan dikatakan firman. Ketika itu terjadi, kita mungkin tergoda untuk mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan firman Tuhan. Berpegang teguh artinya tetap berpegang pada sesuatu dan tidak menyerah.
Setiap orang, baik yang sudah menerima keselamatan maupun yang belum, akan menghadapi ujian dan cobaan dalam hidup. Jika kita mengharapkan hidup yang selalu berjalan mulus tanpa tantangan, maka kita harus segera menyadari bahwa hidup ini bukan seperti taman bunga yang indah tanpa kesulitan. Kemampuan kita untuk melewati masa-masa sulit tergantung pada sejauh mana kita tetap berpegang pada pengakuan bahwa Allah adalah Penebus kita dan bahwa kita telah ditebus oleh-Nya. Peganglah teguh iman bahwa Allah selalu menyediakan segala yang kita butuhkan.
Ada orang yang dengan penuh keyakinan bersaksi, “Tuhan memenuhi segala kebutuhanku! Puji Tuhan! Sesuai dengan Filipi 4:19 yang berkata, ‘Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.’” Namun, beberapa jam kemudian, orang yang sama berkata, “Aku tidak tahu bagaimana bisa melewati semua ini. Rasanya aku gagal. Iblis telah menghancurkan segalanya dalam hidupku.” Ingatlah, sikap seperti ini bukanlah berpegang teguh pada pengakuan iman. Kita tidak bisa di satu waktu mengakui firman Tuhan dengan iman, tetapi di waktu lain mengungkapkan keraguan dan ketidakpercayaan. Firman Tuhan mengingatkan kita dalam Ibrani 4:14, “…baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.”
Jika kita tidak mempraktekkan iman, maka iman kita tidak ada gunanya. “…iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong.” (Yakobus 2:20). Bahkan Yakobus menegaskan, “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” (Yakobus 2:17). Mengakui firman Tuhan hanya dengan mulut tetapi tanpa iman adalah tindakan yang sia-sia.
Jika kita menyimpan firman Allah dalam hati kita dan berpegang teguh pada pengakuan iman kita pada firman-Nya, kita akan menerima apa yang Tuhan janjikan.