LENSALANDAK.COM I Pontianak Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan, mendukung kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) ke-2 tahun 2025.
Selain Munas, kegiatan ini juga dirangkai dengan sejumlah kegiatan termasuk seminar nasional. Rangkain kegiatan berlangsung selama tiga hari pada 17-19 Mei 2025.
Kepastian dukungan Pemprov Kalbar disampaikan oleh Krisantus Kurniawan saat menerima audensi sejumlah Pengurus ICDN Kalbar dan panitia pelaksana pada Senin 14 April 2025 di Ruang Kerja Wagub Kalbar.
Tampak hadir dalam audensi tersebut antara lain Ketua ICDN Kalbar dan juga anggota DPR RI Dr Adrianus Asia Sidot, politisi PDI Perjuangan dan juga Bidang Usaha Dana Drs Thomas Alexander, Ketua panitia pelaksana Prof Dr Eusabinus Bunau, Sekretaris panitia Kurnianto Rindang, serta Sie Humas dan Publikasi Stefanus Akim dan Sabinus.
“Prinsipnya, saya mendukung, begitu pun juga Pemprov Kalbar. Sebab kita tujuan kegiatan ini baik dan ada manfaat buat Kalbar,” kata Krisantus.
Ia mengatakan sejumlah hal terkait dukungan selanjutnya akan disposisikan dengan sejumlah pihak terkait di Pemprov Kalbar.
“Termasuk juga nanti penggunaan Pendopo untuk acara seminar akan kita persiapkan, sesuai permohonan panitia,” kata Krisantus.
Ia menambahkan, kehadiran ICDN tentu saja menjadi mitra strategis bagi Pemprov Kalbar. Banyak masukan konstruktif, baik perorangan dan Lembaga berguna bagi Pemprov Kalbar.
“Kita membangun daerah ini tentu saja harus bersama-sama, semua pihak, semua kalangan,” kata Krisantus.
Sementara itu Ketua ICDN Kalbar Adrianus Asia Sidot mengatakan dukungan dari Pemprov Kalbar terhadap kegiatan ICDN tentu saja sangat berarti.
“Lokasi seminar, kemudian Munas nanti akan kita sesuaikan lagi. Rencana kita di Aula Kampus II Santo Agustinus Hippo serta Pendopo Gubernur,” kata politisi Partai Golkar tersebut.
Ia mengatakan, ICDN diharapkan dapat memainkan peran penting sebagai motor penggerak pembangunan melalui berbagai kontribusi nyata.
“Peran ICDN meliputi pengembangan riset inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal dan global, promosi nilai-nilai Dayak dalam berbagai forum nasional maupun internasional, dan penyediaan solusi strategis yang adaptif terhadap tantangan global seperti perubahan iklim, revolusi industri 4.0, hingga kesenjangan ekonomi,” ujar Adrianus.
Thomas Alexander menambahkan ICDN tidak hanya bertindak sebagai wadah inspirasi dan pemberdayaan bagi masyarakat Dayak, tetapi juga sebagai agen transformasi dalam mendukung kebijakan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
Eusabinus Bunau menyebutkan peserta seminar diperkirakan sebanyak 300 orang. Mereka terdiri dari pengurus ICDN di 5 provinsi di Kalimantan dan DKI Jakarta, serta pengurus kabupaten/kota di Kalbar dan para undangan.
Ia menambahkan, dalam kegiatan itu juga ada peluncuran dan pembagian buku karya penulis ICDN, pembagian beasiswa tugas akhir atau skripsi mahasiswa berprestasi.
“Serta pemberian penghargaan kepada tokoh masyarakat Dayak dan perintis ICDN,” ujar guru besar Bahasa Inggris FKIP Untan Pontianak tersebut.